Analisis Perbandingan Waktu Peluruhan Gempa Bumi Menggunakan Metode Omori dan Mogi 1 dengan Software Peluruhan V2.0
Keywords:
Waktu peluruhan, Omori, Mogi 1, Software Peluruhan V2.0, MitigasiAbstract
Jumlah kejadian gempa dalam kurun waktu tertentu yang menggambarkan tingkat keaktifan seismik atau kegempaan suatu wilayah menjadi urgensi yang harus diketahui rentang waktunya. Hal ini dikarenakan aktivitas kegempaan bukan hanya kejadian sekali namun seringkali diikuti gempa susulan sehingga diperlukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui lama waktu yang diperlukan untuk mencapai kestabilan setelah pelepasan energi gempa. Pada penelitian ini mengambil kasus Gempa Bantul 30 Juni 2023 M 6.0. Metode yang digunakan adalah metode Omori dan metode Mogi I melalui pengaplikasian konsep regresi linear sederhana pada software peluruhan v2.0. Data yang digunakan adalah data gempa bumi Bantul pada bulan Juni-Juli 2023 yang diperoleh dari Seiscomp4. Data tersebut diolah dalam Microsoft Excell, diselesaikan dengan konsep regresi linear sederhana, dan ditampilkan dengan grafik pada software peluruhan v2.0. Hasil menujukkan koefisien regresi dari metode omori sebesar 0,476 dengan waktu peluruhan selama 18 hari setelah gempa utama terjadi, sedangkan dari metode Mogi I didapatkan koefisien regresi sebesar -0,797 dengan waktu peluruhan selama 36 hari setelah gempa utama terjadi. Data tersebut merupakan data kalkulasi. Dari kedua metode tersebut, metode Mogi 1 dinilai lebih akurat untuk menentukkan waktu berakhirnya gempa susulan karena taksirannya lebih mendekati data observasi yang menunjukkan waktu peluruhan gempa selama 32 hari.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Mufti Saefurohmah, Dwi Budi Susanti, Mukhtar Effendi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.